
Yogyakarta (20/2) – Program Magister dan Doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan (MDKIK), Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM), menggelar kuliah umum bertajuk “Digital Dashboard: Dari Teoritis ke Kasus Nyata” pada Kamis (20/2). Kuliah umum kali ini menghadirkan Wahyono Kuntohadi, S.Si., Stat., M.Sc.QM, seorang pakar statistik, dashboard expert, dan visual analytics architect yang telah berkontribusi dalam berbagai proyek analitik data tingkat nasional dan internasional.
Dalam pemaparannya, Wahyono menjelaskan bagaimana dashboard digital telah menjadi alat penting dalam pengelolaan data, pengambilan keputusan berbasis bukti (evidence-based decision making), serta pemantauan kebijakan publik. Dengan pendekatan yang berbasis data, dashboard dapat membantu merancang strategi kebijakan melalui visualisasi yang lebih mudah dipahami dan dianalisis. Berangkat dari perspektif akademis dan pengalaman profesionalnya, Wahyono menunjukkan bahwa dashboard digital bukan sekadar alat untuk menyajikan data, tetapi juga berfungsi sebagai sistem pemantauan dan evaluasi yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai sektor. Ia memberikan contoh implementasi nyata dashboard dalam kebijakan publik, seperti Dashboard SDGs Indonesia, yang digunakan untuk memantau kinerja pembangunan berkelanjutan di berbagai sektor, serta Dashboard Advokasi Kemiskinan dan Stunting, yang dikembangkan untuk mendukung kebijakan sosial berbasis data di bawah koordinasi Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dan Kementerian Sosial. Selain itu, ia juga membahas Dashboard Digital Talent dan Ekonomi Digital, yang membantu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam memantau perkembangan tenaga kerja digital, serta Dashboard Monitoring Krisis Ekonomi (CMRS), yang berfungsi sebagai sistem peringatan dini terhadap dampak krisis ekonomi.
Di era digital saat ini, dashboard yang interaktif dan berbasis real-time menjadi kebutuhan utama untuk mendukung pengambilan kebijakan yang lebih akurat dan responsif. Wahyono menekankan bahwa dashboard yang efektif harus memiliki integrasi dengan Big Data dan Internet of Things (IoT), pemodelan prediktif dengan kecerdasan buatan (AI), serta visualisasi yang intuitif agar mudah dipahami oleh berbagai pemangku kepentingan. Ia juga menyoroti pentingnya penggunaan dashboard dalam pemantauan kebijakan energi hijau dan ekonomi biru, termasuk dalam konteks pemantauan karbon dan ketahanan lingkungan. Sebagai seorang ahli statistik dan analisis visual, Wahyono menyoroti tantangan utama dalam pengembangan dashboard digital, terutama dalam hal akurasi dan validitas data. Ia mengungkapkan bahwa kompleksitas data sering kali menjadi kendala dalam menghasilkan analisis yang tepat guna. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang lebih matang dalam merancang dashboard yang mampu memberikan wawasan berbasis data secara real-time dan prediktif.
Mengakhiri kuliah umum, Wahyono menegaskan bahwa pengembangan dashboard digital bukan sekadar tren, tetapi sebuah kebutuhan mendesak bagi kebijakan publik yang lebih adaptif dan berbasis bukti. Ia berharap mahasiswa MDKIK UGM dapat terus mengembangkan wawasan dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dalam kebijakan publik.
Kuliah umum ini disambut antusias oleh para peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan peneliti. Dengan materi yang kaya akan wawasan praktis, diharapkan acara ini dapat menginspirasi lebih banyak inovasi dalam pemanfaatan data dan teknologi di berbagai sektor kebijakan.
Clarashinta Arumdani