
Hongkong (14/01) – Prof. Dr. Agus Heruanto Hadna memberikan Joint Lecture Bersama dengan Dr. Chloe Siu di kelas Health and Social Service. Kelas ini dihadiri oleh 15 mahasiswa dari kelas kerja sama pemerintah daerah barito Selatan program magister kepemimpinan dan inovasi kebijakan dan sekitar 50 mahasiswa dari Lingnan University. Pada sesi pertama, materi disampaikan oleh Prof. Hadna terkait dengan inovasi kebijakan di Indonesia. Prof. Hadna menyampaikan bentuk inovasi yang paling banyak di Indonesia adalah digital daripada non-digital. Namun, ada salah satu contoh bentuk inovasi non-digital, yaitu undang-undang cipta kerja atau omnimbus law. Undang-undang ini dibuat untuk mengatasi isu-isu penting seperti inefisiensi birokrasi, regulasi yang tumpeng tindih, kesejahteraan buruh, dukungan terhadap UMKM, dan hambatan bagi investor dalam menumbuhkan bisnis di Indonesia. Prof. Hadna juga menyampaikan berdasarkan laporan yang dipublikasikan oleh Kementerian Dalam Negeri per 23 Agustus terkait dengan distribusi inovasi berdasarkan sector, inovasi paling banyak verada di sector kesehatan, yang salah satunya menjawab permasalahan lansia.
Mendukung apa yang disampaikan oleh Prof. Hadna, Dr. Chloe menyampaikan bahwa negara di seluruh dunia, terutama yang telah mengalami penuaan populasi perlu menaruh perhatian lebih besar dalam menciptakan ekosistem ageing in place. Menumbuhkan ekosistem ageing in place dimaknai sebagai strategi yang memungkinkan lansia untuk tetap tinggal di lingkungan rumah mereka sembari mendapatkan dungan yang memadai. Di Cina, pemerintah menerapkan kebijakan silver economy, yaitu konsep ekonomi yang berfokus pada pengembangan produk, layanan, kebijakan untuk mendukung lansia. Beberapa aspek penting dari kebijakan silver economy, antara lain pengembangan infrastrukur layanan berbasis komunitas, promosi teknologi dan inovasi, pengembangan produk dan pasar untuk lansia, dukungan finansial dan subsidi, peningkatan kesadaran dan kesejahteraan social, dan kolaborasi sector publik dan privat. Dr. Siu juga menambahkan bahwa kebijakan silver economy di Cina tidak hanya berfokus pada lansia, tetapi juga caregivers. Caregivers memainkan peran penting dalam mendukung ageing in place dan juga mereka seringkali dihadapkan pada kondisi yang memerlukan beban fisik dan emosional yang tinggi. Sehingga, dengan berorientasi pada kesejahteraan lansia dan caregivers, ekosistem ageing in place dapat meningkatkan kualitas hidup lansia di masa depan yang lebih baik dan memperkuat pondasi ekonomi dan sosial di tengah tantangan populasi yang menua.
Penulis: Citra Sekarjati