Ari Wibowo, mahasiswa MKIK T.A. 2018/2019, berpartisipasi sebagai salah satu presenter di Twentieth International Conference on Diversity in Organizations, Communities, and Nations, khususnya dalam Panel Diversity in Communities, yang diselenggarakan pada 10-12 Juni 2020 di Milan – Italia. Namun, karena pandemi covid-19 masih berlangsung, konferensi internasional ini dialihkan dengan metode virtual. Selain itu, Ari Wibowo juga menerima penghargaan Emerging Scholar Awards dalam konferensi bergengsi tersebut.
Dalam presentasinya, Ari Wibowo memaparkan bahwa masyarakat Pulau Pari yang telah bermigrasi sejak awal tahun 1900-an di pulau tersebut terbukti telah mengalami peningkatan derajat penghidupan mereka melalui perikanan tangkap, budidaya pesisir, dan ekowisata secara berkelanjutan. Pulau Pari merupakan bagian dari Kepulauan Seribu yang memiliki sejarah panjang konflik strukutral (kepemilikan, penguasaan, distribusi, dan akses) berbasis tenurial laut, pesisir dan kepulauan yang terjadi sejak tahun 1990-an dan belum terselesaikan hingga sekarang. Ragam inisiatif telah dilakukan baik di level kebijakan, regulasi, mediasi, hingga tawaran reforma agraria kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil. Usaha tersebut melibatkan multi pihak; masyarakat, organisasi masyarakat sipil, swasta, pemerintah daerah-pusat. Namun, hingga kini usaha penyelesaian konflik tenurial belum dapat diselesaikan secara komprehensif.
Menggunakan perspektif agraria kritis, studi ini mencoba untuk memahami hambatan rintisan advokasi kebijakan atas ketimpangan tenurial secara struktural di pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia, seperti Pulau Pari, yang di usung gerakan sosial. Studi yang dilakukan oleh Ari Wibowo menawarkan solusi komprehensif yang melampaui penyelesaian kasus per kasus dengan landasan tujuan peningkatan tata kelola kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Untuk info selengkapnya dapat mengunjungi tautan berikut:
https://ondiversity.com/2020-conference/emerging-scholar-awards