Hong Kong (13/01) – Program Studi Magister dan doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan (MDKIK) Sekolah Pascasarjana melaksanakan kegiatan Studi Inovasi bertajuk “Fostering Change Through Innovation: Insights from Lingnan University’s Policy Innovative Program”, Program ini merupakan kegiatan studi inovasi pertama yang dilaksanakan di luar negeri oleh Program Studi MDKIK bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Barito Selatan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang inovasi serta praktik kebijakan publik di Hongkong yang telah berhasil diterapkan di masyarakat.
Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) yang diselenggarakan Universitas Gadjah Mada di kompleks Candi Prambanan memasuki hari kedua, Kamis (3/11). Sebanyak 59 mobil yang terdiri dari 2 jenis mobil, urban dan prototype secara bergiliran mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan lima kali race. Kontes mobil hemat energi ini dibagi menjadi dua kategori, urban dan protype, masing-masing kategori dibagi lagi menjadi empat jenis sumber energi, yakni listrik, gasoline (bensin), diesel, dan etanol. Pada kontes tahun ini, UGM mengirimkan tiga mobil yaitu Semar Urban Gasoline yang dilombakan di kategori urban concept dan Semar Prototype Diesel serta Semar Prototype Electric di kategori prototype.
Terinspirasi pekik kaum muda yang mengakui pentingnya bertumpah darah yang satu, berbangsa yang satu, dan berbahasa yang satu, Social Research Center (SOREC) Departemen Sosiologi FISIPOL UGM menggelar diskusi publik bertajuk “Kaum Muda, Bahasa, dan Politik”, Kamis (3/11) di Ruang Seminar Timur FISIPOL UGM. Sebagai salah salah satu cara untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, diskusi ini berupaya untuk memberikan reinterpretasi dan reartikulasi proyek politik kaum muda dalam bingkai kewarganegaraan kaum muda saat ini.
Perubahan dalam birokrasi pemerintah merupakan sebuah tantangan untuk keluar dari zona nyaman. Dalam iklim politik demokrasi di era reformasi, pengelolaan pemerintahan dituntut untuk bertransformasi dengan melakukan inovasi pelayanan publik. Agus Dwiyanto, pengamat birokrasi pemerintahan dari UGM, mengatakan bahwa perubahan tersebut adalah soal momentum.
“Bagaimana agen perubahan mencari momentum,” ujarnya dalam launching dan bedah buku terbitan UGM Press Memimpin Perubahan di Birokrasi Pemerintahan: Catatan Kritis Seorang Akademisi, di ruang seminar MAP UGM, belum lama ini.
UGM kembali berpartisipasi dalam pameran industri pertahanan berskala internasional, Indo Defence 2016 Expo dan Forum, di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada 2-5 November 2016. Berbagai produk riset unggulan UGM ditampilkan dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementrian Pertahanan, Republik Indonesia ini.
Dalam pameran ini, UGM turut ambil bagian dengan menampilkan berbagai hasil penelitian dalam konsep ketahanan negara. Mulai dari pesawat tanpa awak UAV Gama, Satelit Nano Cubesat, Magnetogama, dan Micro Machining hasil karya peneliti UGM. Tidak ketinggalan sejumlah produk riset pengembangan mahasiswa turut dipamerkan dalam kegiatan kali ini seperti pesawat UAV Elang Cakra dan Bangau Biru buatan tim GamaForce.
Ekonom UGM, Dr. Rimawan Pradiptyo, mengusulkan agar pemerintah tidak hanya menindak praktik pungli di sektor publik namun juga melakukan penindakan pungli di sektor swasta juga merugikan masyarakat. Rimawan menilai praktik pungli di sektor swasta tidak kalah dahsyatnya dibanding sektor publik. Meski begitu, pelaku praktik pungli di sektor swasta sampai saat ini sulit dijerat lewat UU anti korupsi. Padahal, menurut Rimawan, praktik pungli di sektor swasta berpotensi merampas hak pemerintah, mendistorsi pasar dan membebani masyarakat. “Di sektor swasta lebih hebat, bahkan jumlahnya tidak terbatas,” kata Rimawan dalam Seminar ‘Isu Pungli di Pemerintahan Jokowi’ yang berlangsung di ruang seminar Magister Studi Kebijakan UGM,Jumat (4/11).
Industri perdagangan elektronik atau e-commerce yang terus tumbuh dan berkembang di seluruh dunia menjadi bagian penting dari pertumbuhan ekonomi global. Sebagai salah satu pasar terbesar di Asia, Indonesia pun menawarkan peluang yang besar bagi perkembangan bisnis ini. Meski demikian, penetrasi e-commerce di Indonesia masih cukup lambat.
“Ukuran dari online retail di Indonesia hanya 3,4% dari total retail. Ini jauh di bawah negara-negara lain, seperti Cina, yang mencapai 14%. E-commerce di Indonesia sebenarnya peluangnya masih sangat besar, tapi penetrasinya cukup lambat,” ujar Managing Director berrybenka.com, Danu Wicaksana, Jumat (4/11) di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.